Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa." (QS. Al Ma'idah: 27). Imam Aḥmad ditanya tentang makna yang bertakwa di sini, beliau menjawab, "Mereka adalah orang yang menjaga segala perkara, sehingga tidak masuk ke dalam perkara yang tidak halal." (Jami' al-'Ulum wal Hikam: 134). Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang hadits makanan yang halal
Makamakanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. Surat An Nahl ayat 114 adalah ayat tentang perintah memakan makanan yang halal dan baik. Berikut ini arti, tafsir dan kandungan An Nahl ayat 114.
Hai rasul-rasul, makanlah dari ath-thayyibaat, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Mu'minun: 51) Ath-Thayyibaat artinya adalah yang halal. Allah SWT perintahkan untuk memakan rezeki yang halal sebelum beramal.
Halini berdasarkan dari hadits yang juga diriwayatkan oleh Muttafaq „Alaih. Dimana Rasulullah Shalallahu „Alaihi Wasallam bersabda kepada Umar bin Salamah, "Hai anak muda, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari makanan yang dekat denganmu (maksudnya dari yang pinggir). (HR. Bukhari dan Muslim).
JanganMemakan Makanan yang Diharamkan dalam Islam Sebagaimana Firman Allah, إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا
Berikutpenjelasannya: Pengertian Makanan Halal dan Haram Dalam Islam. a. Halal berdasarkan zat dan kandungannya. Maksudnya, makanan halal adalah makanan yang tidak mengandung zat-zat yang di larang dalam Al-Qur'an dan hadis. Sebagai contoh, sebuah makanan tidak boleh mengandung babi ataupun bahan yang memabukkan. b.
tme6W. – Hadits tentang makanan yang halal dan baik. Sebagai seorang muslim kita harus memperhatikan makanan yang kita konsumsi. Jangan pernah makan makanan yang halal dan harus makan makanan yang yang halal dalam agama Islam ada beberapa ciri, di antaranya bagi daging hewan harus disembelih dengan mengucap asma Allah SWT. Hewan yang disembelih juga tidak boleh karnivora, bersisik, menjijikkan, atau hidup di dua alam untuk buah dan sayur, kebanyakan boleh dikonsumsi. Ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW merujuk pada Al Quran yang berisi firman Allah SWT. Dalam pengajarannya tersebut, Rasulullah SAW kerap memberikan sabda kepada inilah yang kemudian dijadikan hadits sebagai petunjuk tambahan bagi umat muslim untuk menentukan makanan yang halal dan baik. Beberapa hadits tentang makanan yang halal dan baik akan kami bagikan di bawah selengkapnya mengenai kumpulan daftar hadits shahih mengenai makanan yang halal dan baik, ditulis dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia yang lengkap dan benar di bawah berikut Mengonsumsi Makanan Halalعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبَاً وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحاً المؤمنون الآية 51 ، وَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ البقرة الآية 172،ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَArtinya Dari Abu Hurairah RA, dia berkata Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kepada kaum mukminin dengan sesuatu yang Allah perintahkan pula kepada para rasul. Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman “Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih.” Al-Mu’minun; 51. Dan Allah SWT berfirman “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian.” al-Baqarah 172. Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa “Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,” namun makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?” HR Muslim.2. Makanan Haramعَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا لَا يَحِلُّ ذُو نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ وَلَا الْحِمَارُ الْأَهْلِيُّ وَلَا اللُّقَطَةُ مِنْ مَالِ مُعَاهَدٍ إِلَّا أَنْ يَسْتَغْنِيَ عَنْهَا وَأَيُّمَا رَجُلٍ ضَافَ قَوْمًا فَلَمْ يَقْرُوهُ فَإِنَّ لَهُ أَنْ يُعْقِبَهُمْ بِمِثْلِ قِرَاهُDari al-Miqdam bin Ma’di karib dari Rasulullah Saw, beliau bersabda “Ketahuilah, tidak halal hewan buas yang memiliki taring, keledai jinak, barang temuan dari harta orang kafir Mu’ahad yang menjalin perjanjian dengan negara Islam kecuali ia tidak membutuhkannya. Dan siapapun laki-laki yang bertamu kepada suatu kaum dan mereka tidak menjamunya, maka baginya untuk menuntut ganti yang seperti jamuan untuknya.” HR. Abu Dawud.عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya Allah baik, tidak menerima kecuali hal-hal yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mu’min sebagaimana yang diperintahkan kepada para rasul, Allah berfirman “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Dan firmanNya yang lain “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu”. Kemudian beliau mencontohkan seorang laki-laki, dia telah menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut serta berdebu, ia menengadahkan kedua tangannya ke langit “Ya Rabbi ! Ya Rabbi! Sedangkan ia memakan makanan yang haram, dan pakaiannya yang ia pakai dari harta yang haram, dan ia meminum dari minuman yang haram,dan dibesarkan dari hal-hal yang haram, bagaimana mungkin akan diterima do’anya” [Hadits Riwayat Muslim no. 1015]أُحِلَّتْ لَكُمْ مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ“Dari Ibnu Umar berkata ” Dihalalkan untuk dua bangkai dan dua darah. Adapun dua bangkai yaitu ikan dan belalang, sedang dua darah yaitu hati dan limpa.” [Shahih. Lihat takhrijnya dalam Al-Furqan hal 27 edisi 4/ الطَّهُوْرُ مَاؤُهُ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُأَخْرَجَهُ الأَرْبَعَةُ وَابْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالتِّرْمِيْذِيُّ وَرَوَاهُ مَالِكٌ وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ”Laut itu suci airnya dan halal bangkainya” [Shahih. Lihat takhrijnya dalam Al-Furqan 26 edisi 3/Th 11]عن ابنِ أبي عَمَّارٍ قال قلتُ لجابرٍ الضَّبُعُ أَصَيدٌ هي؟ قال نَعَم، قال قُلتُ آكُلُها؟ قال نَعَم، قال قلتُ أقالَه رَسولُ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم؟ قال نَعَم “Dari Ibnu Abi Ammar berkata Aku pernah bertanya kepada Jabir tentang musang, apakah ia termasuk hewan buruan ? Jawabnya “Ya”. Lalu aku bertanya apakah boleh dimakan ? Beliau menjawab Ya. Aku bertanya lagi Apakah engkau mendengarnya dari Rasulullah ? Jawabnya Ya. [Shahih. Hadits Riwayat Abu Daud 3801, Tirmidzi 851, Nasa’i 5/191 dan dishahihkan Bukhari, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al- Baihaqi, Ibnu Qoyyim serta Ibnu Hajar dalam At-Talkhis Habir 1/1507]عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ نَهَىرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ كُلِّ ذِى نَابٍ مِنَ السِّبَاعِوَعَنْ كُلِّ ذِى مِخْلَبٍ مِنَ الطَّيْرِ“Dari Ibnu Abbas berkata “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang dari setiap hewan buas yang bertaring dan berkuku tajam” [Hadits Riwayat Muslim no. 1934]أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى يَوْمَ خَيْبَرَ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ وَأَذِنَ فِي لُحُومِ الْخَيْلِ“Dari Jabir berkata “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang pada perang khaibar dari makan daging khimar dan memperbolehkan daging kuda“. [Hadits Riwayat Bukhori no. 4219 dan Muslim no. 1941]نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليهوسلم- عَنْ أَكْلِ الْجَلاَّلَةِ وَأَلْبَانِهَا Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang dari memakan jallalah dan susunya.” [Hadits Riwayat. Abu Daud 3785, Tirmidzi 1823 dan Ibnu Majah 3189]سَأَلَ رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ عَنْ أَكْلِ الضَّبِّ، فَقَالَ لَا آكُلُهُ وَلَا أحَرِّمُه“Dhab, saya tidak memakannya dan saya juga tidak mengharamkannya.” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim no. 1943]خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِىالْحَرَمِ الْفَأْرَةُ ، وَالْعَقْرَبُ ، وَالْحُدَيَّا ، وَالْغُرَابُ ،وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ“Dari Aisyah berkata Rasulullah bersabda Lima hewan fasik yang hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun haram yaitu ular, tikus, anjing hitam.” [Hadits Riwayat Muslim no. 1198 dan Bukhari no. 1829 dengan lafadz “kalajengking gantinya “ular”]عَنْأُمِّ شَرِيكٍ – رضى الله عنها أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم -أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَقَالَ“Dari Ummu Syarik berkata bahwa Nabi memerintahkan supaya membunuh tokek/cecak” [Hadits Riwayat. Bukhari no. 3359 dan Muslim 2237. Imam Ibnu Abdil Barr berkata dalam At-Tamhid 6/129 “Tokek/cecak telah disepakati keharaman memakannya”.عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ نَهَىرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِ أَرْبَعٍ مِنَالدَّوَابِّ النَّمْلَةِ ، وَالنَّحْلَةِ ، وَالْهُدْهُدِ ، وَالصُّرَدِ“Dari Ibnu Abbas berkata Rasulullah melarang membunuh 4 hewan semut, tawon, burung hud-hud dan burung surad ” [Hadits Riwayat Ahmad 1/332,347, Abu Daud 5267, Ibnu Majah 3224, Ibnu Hibban 7/463 dan dishahihkan Baihaqi dan Ibnu Hajar dalam At-Talkhis 4/916]عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عُثْمَانَ قَالَ ذَكَرَطَبِيبٌ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَوَاءً ،وَذَكَرَ الضُّفْدَعَ يُجْعَلُ فِيهِ ، فَنَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِ الضُّفْدَعِ أخرجه أحمد و ابن ماجه و الدارمي Dari Abdur Rahman bin Utsman Al-Qurasyi bahwasanya seorang tabib pernah bertanya kepada Rasulullah tentang kodok/katak dijadikan obat, lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang membunuhnya [Hadits Riwayat Ahmad 3/453, Abu Daud 5269, Nasa’i 4355, Al-Hakim 4/410-411, Baihaqi 9/258,318 dan dishahihkan Ibnu Hajar dan Al-Albani]عن ابنِ أبي عَمَّارٍ قال قلتُ لجابرٍ الضَّبُعُ أَصَيدٌ هي؟ قال نَعَم، قال قُلتُ آكُلُها؟ قال نَعَم، قال قلتُ أقالَه رَسولُ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم؟ قال نَعَم“Dari Ibnu Abi Ammar berkata Aku pernah bertanya kepada Jabir tentang hyena, apakah ia termasuk hewan buruan ? Jawabnya “Ya”. Lalu aku bertanya apakah boleh dimakan ? Beliau menjawab Ya. Aku bertanya lagi Apakah engkau mendengarnya dari Rasulullah ? Jawabnya Makanan yang Baikعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا الطَّيِّبَ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ قَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } قَالَ ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah Saw bersabda “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik, sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin seperti yang diperintahkan kepada para rasul,” Dia berfirman “Wahai para rasul, Makanlah dari yang baik-baik dan berbuatlah kebaikan, sesungguhnya Aku mengetahui yang kalian lakukan.” Dia juga berfirman “Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari rezeki yang Ku berikan padamu.” Lalu beliau menyebutkan tentang orang yang memperlama perjalanannya, rambutnya acak-acakan dan berdebu, ia membentangkan tangannya ke langit sam-bil berdo’a; “Ya Rabb, ya Rabbi,” sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diliputi dengan yang haram, lalu bagaimana akan dikabulkan do’anya?” HR. ad-Darimi.Singkat saja, itulah hadits nabi tentang makanan yang halal dan baik, hadits tentang makan dan minum, hadits tentang makanan halal dan bergizi, hadits tentang haram, dalil minuman halal, dalil naqli dari al-qur’an atau hadits tentang perintah allah mengkonsumsi makanan halal dan bergizi.
Artikel ini membincangkan hadis ke-10 daripada Hadis Arbain Imam Nawawi. Ia merupakan hadis yang menjelaskan tentang dasar Islam seperti makanan baik dan asas hukum, iaitu wajib mengambil perkara halal dan menjauhi perkara haram. Alangkah manfaatnya hadis ini dalam membentuk masyarakat mukmin yang terdiri daripada individu yang sukakan kebaikan عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسولُ الله ﷺ إنَّ الله تعالى طيب لا يقبل إلا طيبًا، وإنَّ الله أمر المؤمنين بما أمر به المُرسلين؛ فقال تعالى يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا [المؤمنون51]، وقال تعالى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ [البقرة172]، ثم ذكر الرجلَ يُطيل السفر، أشعث، أغبر، يمد يديه إلى السماء يا رب، يا رب، ومطعمه حرام، وملبسه حرام، وغُذي بالحرام، فأنَّى يُستجاب له؟ رواه مسلم Daripada Abu Hurairah beliau berkata Rasulullah SAW telah bersabda Sesungguhnya Allah Ta’ala baik, Dia tidak menerima kecuali perkara yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin dengan apa yang telah diperintahkan kepada para Rasul di mana Allah Ta’ala berfirman Wahai para Rasul! Makan minumlah kamu makanan yang baik-baik dan hendaklah kamu beramal soleh. Dan Allah Ta’ala berfirman Wahai orang-orang yang beriman! Makan minumlah kamu makanan yang baik-baik yang Kami rezekikan kepada kamu. Kemudian Baginda menyebut perihal seorang lelaki yang bermusafir jauh, yang berambut kusut masai dan berdebu, yang menadah tangan ke langit iaitu berdoa Wahai Tuhanku! Wahai Tuhanku! Bagaimanakah doanya akan dimakbulkan sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia dikenyangkan dengan makanan yang haram? Hadis Riwayat Muslim Pengajaran Hadis 1. Allah Maha Baik Rasulullah SAW mengingatkan umatnya tentang sifat Allah yang Maha Baik. Sabda Nabi SAW إًن الله طيب ٍMaksudnya “Sesungguhnya Allah Maha Baik” Perkataan طيب bermaksud yang bersih. Maksud hadis ialah Allah Maha Suci dari segala kekurangan dan kecacatan . Sabda Rasulullah SAW قال صلى الله عليه وسلّم إن الله طيب يحب الطيب, نظيف يحب النظافة, جواد يحب الجود Maksudnya “Sesungguhnya Allah maha baik dan sukakan yang baik, Maha Suci dan sukakan kesucian serta Maha Pemurah dan sukakan sifat pemurah” Selain itu juga, Allah hanya menerima sesuatu yang baik sahaja. Apa yang disebut baik, adalah apa yang dinilai baik oleh Allah. Allah telah bahagikan perkara yang baik dan yang buruk berdasarkan firman Allah dalam surah al-Maidah, ayat 100 قُل لَّا يَسْتَوِى ٱلْخَبِيثُ وَٱلطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ ٱلْخَبِيثِ ۚ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Maksudnya Katakanlah Wahai Muhammad “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan”. Sesungguhnya Allah tidak menerima amalan melainkan yang baik dan suci daripada segala perosak amalan, seperti riya’ menunjuk-nunjuk dan ujub bangga diri Dia tidak menerima harta melainkan yang baik dan halal, oleh itu kebaikan adalah sifat amalan perkataan dan kepercayaan. Sabda Nabi SAW لا يقبل إلا طيبا Maksudnya “Dia tidak menerima kecuali yang baik” 2. Makan Yang Baik dan Doa Diterima Allah Amalan seseorang yang beriman mempunyai hubungan yang rapat sekali dengan makanannya dan minumannya. Makanan dan minuman kita mestilah dari yang halal, yang halal menurut pandangan syara’ adalah yang baik walaupun tidak lazat rasanya. Sebagaimana dalam hadis ini, Rasulullah SAW bersabda “Bahawa Allah memerintah orang-orang yang beriman sebagaimana ia memerintahkan kepada sekalian rasulNya ” dalam perkara memakan yang halal firman Allah dalam surah Mukminun, ayat 51 يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ Maksudnya “Wahai para rasul! Makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Firman Allah lagi dalam surah al-Baqarah, ayat 172 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ Maksudnya “Wahai orang yang beriman makanlah dari segala yang baik-baik yang kami rezekikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya beribadat kepadanya” Dua ayat ini menjelaskan bahawa Rasul Rasul dan umat mereka disuruh makan makanan yang baik-baik iaitu yang halal yang direzekikan kepada mereka kerana makanan yang halal menjadi syarat utama bagi kesucian amal yang akan diterima oleh Allah Orang yang beriman mestilah memastikan amalannya bersih dari syirik, jiwa atau hatinya bersih dari sifat-sifat mazmumah tercela dan makanan bersih dan halal mengikut syarak. 3. Sebab-sebab doa dimakbulkan Sebahagian daripada sebab dimakbulkan doa ialah Sedang bermusafirBersungguh-sungguh memohon kepada AllahMenadah tangan ke langitMemakai pakaian yang halalMemakan makanan dan minuman yang halalHati yang sangat mengharap Oleh itu, rebutlah peluang yang terbaik untuk kita mmohon semua hajat kita kepada Allah agar apa yang kita kehendaki akan dimakbulkan Allah Apakah Penghalang Doa Dimakbulkan Berdasarkan hadis ini, doa terhalang dengan sebab beberapa perkara antaranya makan dan minum apa yang diharamkan oleh syarak. Selain itu, memakai pakaian dari sumber yang haram juga salah satu penghalaang kepada doa dimakbulkan. Kesimpulan Sebagai seorang Islam yang sempurna imannya, kita haruslah menitik beratkan soal makanan halal, dan memastikan sumber yang halal untuk infaq pada keluarga dan masyarakat. Hal ini amat penting bagi meastikan syarat-syarat penerimaan doa sentiasa dipenuhi. Firman Allah, Sesungguhnya Allah hanya menerima daripada orang-orang yang betaqwa. Al Maidah, ayat 27 وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱبْنَىْ ءَادَمَ بِٱلْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ ٱلْءَاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَ Maksudnya “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam Habil dan Qabil menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua Habil dan tidak diterima dari yang lain Qabil. Ia berkata Qabil “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil “Sesungguhnya Allah hanya menerima korban dari orang-orang yang bertakwa”. Diharapkan artikel hadis tentang makanan baik ini dapat memberikan sedikit sebanyak maklumat berkenaan penerangan hadis tentang makanan yang baik. Hadis Arbain yang lain
HADIS ARBA’IN AN-NAWAWI -HADIS KESEPULUH- MAKANLAH DARI REZEKI YANG HALAL عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى ,يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً – وَقاَلَ تَعَالَى , يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ – ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ . [رواه مسلم] Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana Dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firman-Nya Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal salehlah.’ Dan Dia berfirman Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian.’ Kemudian beliau menyebutkan, Ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan doa dan mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berkata, Ya Rabb-ku, Ya Rabb-ku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka jika begitu keadaannya bagaimana doanya akan dikabulkan.'” HR Muslim AL-QUR’ANKU MASTERPIECE 55 IN 1. HAL 172
Tanpa banyak basa basi, langsung saja silahkan simak kumpulan daftar hadits mengenai makanan halal dan baik dalam bahasa Arab, latin, beserta artinya atau terjemahan bahasa Indonesia. Berikut ulasan Mengonsumsi Makanan Halalعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبَاً وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحاً المؤمنون الآية 51 ، وَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ البقرة الآية 172،ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَArtinya Dari Abu Hurairah RA, dia berkata Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kepada kaum mukminin dengan sesuatu yang Allah perintahkan pula kepada para rasul. Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman “Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih.” Al-Mu’minun; 51. Dan Allah SWT berfirman “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian.” al-Baqarah 172. Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa “Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,” namun makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?” HR Muslim.2. Makanan Haramعَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا لَا يَحِلُّ ذُو نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ وَلَا الْحِمَارُ الْأَهْلِيُّ وَلَا اللُّقَطَةُ مِنْ مَالِ مُعَاهَدٍ إِلَّا أَنْ يَسْتَغْنِيَ عَنْهَا وَأَيُّمَا رَجُلٍ ضَافَ قَوْمًا فَلَمْ يَقْرُوهُ فَإِنَّ لَهُ أَنْ يُعْقِبَهُمْ بِمِثْلِ قِرَاهُDari al-Miqdam bin Ma’di karib dari Rasulullah Saw, beliau bersabda “Ketahuilah, tidak halal hewan buas yang memiliki taring, keledai jinak, barang temuan dari harta orang kafir Mu’ahad yang menjalin perjanjian dengan negara Islam kecuali ia tidak membutuhkannya. Dan siapapun laki-laki yang bertamu kepada suatu kaum dan mereka tidak menjamunya, maka baginya untuk menuntut ganti yang seperti jamuan untuknya.” HR. Abu Dawud.عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya Allah baik, tidak menerima kecuali hal-hal yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mu’min sebagaimana yang diperintahkan kepada para rasul, Allah berfirman “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Dan firmanNya yang lain “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu”. Kemudian beliau mencontohkan seorang laki-laki, dia telah menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut serta berdebu, ia menengadahkan kedua tangannya ke langit “Ya Rabbi ! Ya Rabbi! Sedangkan ia memakan makanan yang haram, dan pakaiannya yang ia pakai dari harta yang haram, dan ia meminum dari minuman yang haram,dan dibesarkan dari hal-hal yang haram, bagaimana mungkin akan diterima do’anya” [Hadits Riwayat Muslim no. 1015]أُحِلَّتْ لَكُمْ مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ“Dari Ibnu Umar berkata ” Dihalalkan untuk dua bangkai dan dua darah. Adapun dua bangkai yaitu ikan dan belalang, sedang dua darah yaitu hati dan limpa.” [Shahih. Lihat takhrijnya dalam Al-Furqan hal 27 edisi 4/ الطَّهُوْرُ مَاؤُهُ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُأَخْرَجَهُ الأَرْبَعَةُ وَابْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالتِّرْمِيْذِيُّ وَرَوَاهُ مَالِكٌ وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ”Laut itu suci airnya dan halal bangkainya” [Shahih. Lihat takhrijnya dalam Al-Furqan 26 edisi 3/Th 11]عن ابنِ أبي عَمَّارٍ قال قلتُ لجابرٍ الضَّبُعُ أَصَيدٌ هي؟ قال نَعَم، قال قُلتُ آكُلُها؟ قال نَعَم، قال قلتُ أقالَه رَسولُ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم؟ قال نَعَم “Dari Ibnu Abi Ammar berkata Aku pernah bertanya kepada Jabir tentang musang, apakah ia termasuk hewan buruan ? Jawabnya “Ya”. Lalu aku bertanya apakah boleh dimakan ? Beliau menjawab Ya. Aku bertanya lagi Apakah engkau mendengarnya dari Rasulullah ? Jawabnya Ya. [Shahih. Hadits Riwayat Abu Daud 3801, Tirmidzi 851, Nasa’i 5/191 dan dishahihkan Bukhari, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al- Baihaqi, Ibnu Qoyyim serta Ibnu Hajar dalam At-Talkhis Habir 1/1507]عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ نَهَىرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ كُلِّ ذِى نَابٍ مِنَ السِّبَاعِوَعَنْ كُلِّ ذِى مِخْلَبٍ مِنَ الطَّيْرِ“Dari Ibnu Abbas berkata “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang dari setiap hewan buas yang bertaring dan berkuku tajam” [Hadits Riwayat Muslim no. 1934]أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى يَوْمَ خَيْبَرَ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ وَأَذِنَ فِي لُحُومِ الْخَيْلِ“Dari Jabir berkata “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang pada perang khaibar dari makan daging khimar dan memperbolehkan daging kuda“. [Hadits Riwayat Bukhori no. 4219 dan Muslim no. 1941]نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليهوسلم- عَنْ أَكْلِ الْجَلاَّلَةِ وَأَلْبَانِهَا Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang dari memakan jallalah dan susunya.” [Hadits Riwayat. Abu Daud 3785, Tirmidzi 1823 dan Ibnu Majah 3189]سَأَلَ رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ عَنْ أَكْلِ الضَّبِّ، فَقَالَ لَا آكُلُهُ وَلَا أحَرِّمُه“Dhab, saya tidak memakannya dan saya juga tidak mengharamkannya.” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim no. 1943]خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِىالْحَرَمِ الْفَأْرَةُ ، وَالْعَقْرَبُ ، وَالْحُدَيَّا ، وَالْغُرَابُ ،وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ“Dari Aisyah berkata Rasulullah bersabda Lima hewan fasik yang hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun haram yaitu ular, tikus, anjing hitam.” [Hadits Riwayat Muslim no. 1198 dan Bukhari no. 1829 dengan lafadz “kalajengking gantinya “ular”]عَنْأُمِّ شَرِيكٍ – رضى الله عنها أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم -أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَقَالَ“Dari Ummu Syarik berkata bahwa Nabi memerintahkan supaya membunuh tokek/cecak” [Hadits Riwayat. Bukhari no. 3359 dan Muslim 2237. Imam Ibnu Abdil Barr berkata dalam At-Tamhid 6/129 “Tokek/cecak telah disepakati keharaman memakannya”.عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ نَهَىرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِ أَرْبَعٍ مِنَالدَّوَابِّ النَّمْلَةِ ، وَالنَّحْلَةِ ، وَالْهُدْهُدِ ، وَالصُّرَدِ“Dari Ibnu Abbas berkata Rasulullah melarang membunuh 4 hewan semut, tawon, burung hud-hud dan burung surad ” [Hadits Riwayat Ahmad 1/332,347, Abu Daud 5267, Ibnu Majah 3224, Ibnu Hibban 7/463 dan dishahihkan Baihaqi dan Ibnu Hajar dalam At-Talkhis 4/916]عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عُثْمَانَ قَالَ ذَكَرَطَبِيبٌ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَوَاءً ،وَذَكَرَ الضُّفْدَعَ يُجْعَلُ فِيهِ ، فَنَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِ الضُّفْدَعِ أخرجه أحمد و ابن ماجه و الدارمي Dari Abdur Rahman bin Utsman Al-Qurasyi bahwasanya seorang tabib pernah bertanya kepada Rasulullah tentang kodok/katak dijadikan obat, lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang membunuhnya [Hadits Riwayat Ahmad 3/453, Abu Daud 5269, Nasa’i 4355, Al-Hakim 4/410-411, Baihaqi 9/258,318 dan dishahihkan Ibnu Hajar dan Al-Albani]عن ابنِ أبي عَمَّارٍ قال قلتُ لجابرٍ الضَّبُعُ أَصَيدٌ هي؟ قال نَعَم، قال قُلتُ آكُلُها؟ قال نَعَم، قال قلتُ أقالَه رَسولُ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم؟ قال نَعَم“Dari Ibnu Abi Ammar berkata Aku pernah bertanya kepada Jabir tentang hyena, apakah ia termasuk hewan buruan ? Jawabnya “Ya”. Lalu aku bertanya apakah boleh dimakan ? Beliau menjawab Ya. Aku bertanya lagi Apakah engkau mendengarnya dari Rasulullah ? Jawabnya Makanan yang Baikعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا الطَّيِّبَ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ قَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } قَالَ ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah Saw bersabda “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik, sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin seperti yang diperintahkan kepada para rasul,” Dia berfirman “Wahai para rasul, Makanlah dari yang baik-baik dan berbuatlah kebaikan, sesungguhnya Aku mengetahui yang kalian lakukan.” Dia juga berfirman “Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari rezeki yang Ku berikan padamu.” Lalu beliau menyebutkan tentang orang yang memperlama perjalanannya, rambutnya acak-acakan dan berdebu, ia membentangkan tangannya ke langit sam-bil berdo’a; “Ya Rabb, ya Rabbi,” sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diliputi dengan yang haram, lalu bagaimana akan dikabulkan do’anya?” HR. ad-Darimi.Itu dia beberapa daftar hadits dan dalil shahih tentang makanan halal dan baik, hadits tentang makanan haram, dalil minuman halal, hadis tentang mencari yang halal, dalil naqli dari al-qur’an atau hadits tentang perintah allah mengkonsumsi makanan halal dan bergizi, firman allah tentang makanan halal, hadits tentang makanan sehat, ayat tentang makanan halal dan thoyib, makanan halal dalam islam.
Lanjut ke konten *Hadits Arba’in Nawawiyah* 📚 *MAKANLAH DARI REZEKI YANG HALAL* 🍔🍔🍔🌭🍕🍕🥘 *عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الـمُؤْمِنِيْنَ بـِمَا أَمَرَ بِهِ الـمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِـحاً، وَقاَلَ تَعَالَى يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ، ثُـمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْـحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ. رواه مسلـم* *Dari Abu Hurairoh rodhiyallohu ’anhu, ia berkata* *“Rosululloh shollallohu alaihi wasallam pernah bersabda* *“Sesungguhnya Alloh itu baik, tidak mau menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Alloh telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti apa yang telah diperintahkan kepada para rosul, Alloh berfirman, “Wahai para Rosul makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal sholih” QS Al Mukminun 51. Dan Dia berfirman “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu” QS Al Baqoroh 172. Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa “Wahai Robbku, wahai Robbku”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan perutnya dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin orang seperti ini dikabulkan do’anya.” HR. Muslim* 📕 *Status Hadits dan Takhrijnya* ✍🏻 Shahih HR. Muslim no. 1015, Ahmad II/328, at-Tirmidzi no. 2989, dan selainnya. 📕 *Kedudukan Hadits* 👉 *Hadits ini merupakan salah satu ashlud din pokok agama, di mana kebanyakan hukum syariat berporos pada hadits tersebut.* *Alloh Itu Thoyyib Tidak Menerima Kecuali Yang Thoyyib* 🌈 Thoyyib adalah suci, tidak ada kekurangan dan cela. 👉 *Demikian juga Alloh, Dia itu thoyyib. Dia suci, tidak ada kekurangan dan cela pada diri-Nya. Dia sempurna dalam seluruh sisi.* Alloh tidak menerima sesuatu kecuali yang thoyyib. Thoyyib dalam aqidah, thoyyib dalam perkataan dan thoyyib dalam perbuatan. ❌ *Tidak menerima artinya tidak ridho, atau tidak memberi pahala. Dan ketidakridhoan Alloh terhadap sebuah amal biasanya melazimkan tidak memberi pahala pada amalan tersebut.* ❌ *Pengaruh Makanan yang Thoyyib*🍔 Mengonsumsi sesuatu yang thoyyib merupakan karakteristik para rasul dan kaum mukminin. Makanan yang thoyyib sangat berpengaruh terhadap kebagusan ibadah, terkabulnya doa dan diterimanya amal. 🍂 *Sebab-sebab Terkabulnya Doa* 1. Musafir. 2. Berpenampilan hina. 3. Mengangkat kedua tangan. 4. Mengulang-ulang doa. 5. Menyebut Rububiyah Alloh. 6. Mengonsumsi yang halal. Sifat mengangkat tangan dalam doa 1⃣. *Mengisyaratkan dengan telunjuk, yaitu bagi khatib tatkala berdoa di atas mimbar.* *2⃣. Mengangkat tangan tinggi-tinggi, yaitu ketika doa istisqo’.* Adapun secara umum dengan menengadahkan kedua telapak tangan di depan dada seperti seorang pengemis yang sedang meminta-minta. ✍🏻 *Syarah Syaikh Shalih Alu Shaikh* •┈◎❅◎❀🌺❀◎❅◎┈• *➡ Repost By* 🌎 *مـجموعه أهـــل الســــنّه* *🔍kunjungi website kami* ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ * ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ *Silahkan Bagikan Artikel Ini Dengan Tidak merubah Isi Artikel, Semoga Menjadi Amal Jariyyah,aamiin* *وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ* Navigasi pos
hadits makanlah dari rezeki yang halal